Day 25 KARISMA : Keistimewaan Bulan Ramadhan yang Sering Dilupakan
- Selasa, 25 Maret 2025
- TIM MARCOM AT-TAUBAH
- 0 komentar
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Sahabat Safir yang di rahmati Allah, sesungguhnya bulan Ramadhan merupakan penghulu/ pemimpin dari sebagian bulan “ Sayyidus suhur”, sebagaimana juga hari jum’at merupakan penghulu/ pemimpin sebagian hari “Sayyidul Ayyam”.
Sebagai penghulu/pemimpin sebagian bulan sudah pasti bulan Ramadhan memiliki ke istimewaan.
Ketika Nabi Muhammad Saw di Madina, nabi melaksanakan puasa Asyura dan puasa tiga hari setiap bulannya, ketika itu orang yahudi mengatakan bahwa umat islam tidak mempunyai ibadah puasa khusus, sehingga menurut orang orang yahudi tersebut Nabi mengikuti ibadah puasa orang yahudi, lalu turunlah ayat yang memerintahkan dan mewajibkan umat islam berpuasa yaitu, surah Al-Baqarah Ayat 183 yang berbunyi :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Kata As Shiamu di sebutkan 9 kali dalam Al Quran yang mempunyai arti puasa secara khusus dengan ketentuan yang terperinci, sedangkan Shaumu juga memliki arti puasa, bedanya Shaumu memiliki arti puasa secara umum, bisa jadi untuk puasa menahan lapar dan haus juga bisa di artikan menahan sesuatu secara singkat, seperti menahan bicara, sebagaimana kata shaumu ini hanya satu kali di sebutkan di dalam Al-Quran pada Surah Maryam ayat ke 26 yang berbunyi :
فَكُلِيْ وَاشْرَبِيْ وَقَرِّيْ عَيْنًاۚ فَاِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ اَحَدًاۙ فَقُوْلِيْٓ اِنِّيْ نَذَرْتُ لِلرَّحْمٰنِ صَوْمًا فَلَنْ اُكَلِّمَ الْيَوْمَ اِنْسِيًّاۚ
Artinya : "Makan, minum, dan bersukacitalah engkau. Jika engkau melihat seseorang, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar puasa (bicara) untuk Tuhan Yang Maha Pengasih. Oleh karena itu, aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.’”
Dari terjemahan ayat di atas dapat kita fahami bahwa kata Shaumu berarti menahan secara singkat untuk tidak bicara,
Dari pada itu Nabi Muhammad Saw mengisyaratkan kepada kita bahwa puasa di bulan ramadhan ini adalah puasa terbaik dari pada puasa kaum terdahulu.
Setelah turunnya ayat tersebut maka Nabi Muhammad Saw menerangkan kepada para sahabat nya hingga sampailah kepada kita tentang keistimewaan bulan Ramadhan dan keutamaan puasa di bulan Ramadhan, Rasulullah Saw bersabda :
الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ، وَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ
Artinya : Rabb kita ‘azza wa jalla berfirman, Puasa adalah perisai, yang dengannya seorang hamba membentengi diri dari api neraka, dan puasa itu untuk-Ku, Aku-lah yang akan membalasnya” (H.R. Ahmad, shahih).
- Keistimewaan yang pertama adalah puasa adalah perisai dari Api Neraka
“AS SHIAMU JUNNATUN” artinya Puasa itu adalah Perisai. Yaitu perisai yang bisa melindungi diri dari apai neraka. Jika puasa di bulan Ramadhan ini di tunaikan dengan cara yang benar sesuai dengan ketentuannya, maka akan melahirkan satu hal yang langsung bisa melindungi kita dari godaan syaitan secara otomatis, dan kita tahu betul bahwa syaitan selalu mengajak manusia ke jalan yang salah yang balasannya adalah neraka, dengan kata lain...apabila kita melaksanakan puasa dengan baik maka secara otomatis diri tidak akan mudah tergoda dengan bujuk rayu Syaitan.
Perisai ini tidaklah tampak dalam pandangan mata tapi nampak dengan tingkah laku atau karakter seseorang, tapi perisai ini akan kita dapati di dalam bulan Ramadhan dan akan menjadi milik kita yang akan terus di bawa di bulan bulan selain Ramadhan sehingga dapat di simpulkan bulan Ramadhan adalah bulan untuk menempa perisai ketaqwaan, karena cuma bulan Ramadhan yang bisa menghentikan orang berbuat maksiat sekaligus juga mendorong berbuat untuk meningkatkan amal soleh. ini ke istimewaan pertama..
- Keistimewaan yang kedua adalah pahala di lipatgandakan
Sesuai dengan sambungan hadits di atas adalah Nabi Muhammad Saw bersabda dan Allah SWT berfirman : “Puasa itu untuk Ku, Aku lah yang akan membalasnya”.
Ketika Allah menegaskan dengan mengatakan puasa Ramadhan itu untuk Nya dan akan membalasnya dengan pahala yang hanya Allah sendiri yang akan menentukan takarannya, berarti ada pahala yang sangat istimewah untuk orang yang melaksanakan puasa dengan baik dan benar.
Pertanyaannya adalah, Apakah bisa kita menghitung pahala atas ibadah yang kita amalkan?
Jawabannya adalah bisa..
Sahabat Safir yang di Rahmati Allah, ada rumus menghitung pahala ibadah yang kita amalkan.
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
Artinya: "Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan yang seimbang dengannya. Mereka (sedikit pun) tidak dizalimi (dirugikan)." (QS Al An'am: 160)
Hasanah adalah Perbuatan baik yang bernilai pahala, pahalanya di sebut ajrun, implementasinya disebut amal Soleh, orang yang mengerjakan amalan baik dan berpotensi mendapatkan pahala maka setiap kebaikannya di ganjar dengan 10 kali lipat dari kebaikan yang dikerjakan.
Contohnya ibadah Shalat, Ibadah Shalat di kerjakan 5 kali sewaktu semalam, padahal jika kita mengingat perintah Shalat pertama kali yang di terima langsung dari Allah adalah 50 kali sehari semalam, tapi saat Nabi Saw meminta agar di ringankan sehingga menjadi 5 kali, yang menarik disini adalah walaupun perintah shalat sudah di kurangi menajdi 5 kali namun pahalanya tetap 50 pahala..artinya setiap Shalat di laksanakan maka akan mendapatkan 10 pahala,
Contoh lainnya adalah ibadah membaca Al Quran, pahala membaca Al Quran itu di hitung setiap satu hurufnya, sebagaimana hadits Nabi Muhammad Saw.
وَعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا , لاَ أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi, no. 2910. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih). [HR. Tirmidzi, no. 2910. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih].
Jadi kesimpulannya, paling minimal ibadah yang kita lakukan pada bulan Ramadhan ini pahalanya di kalikan 10 kali lipat, artinya bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya terdapat limpahan pahala.
- Keistimewaan yang ketiga adalah hanya pada bulan Ramadhan siang malam melahirkan ampunan Allah SWT
Nabi Muhammad Saw bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya : Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari Muslim)
Sahabat Safir Rahimakumullah..
Pada bulan selain bulan Ramadhan Allah menyediakan waktu yang mustajab untuk memohon ampunan dosa, waktu tersebut ada pada sepertiga malam dan waktu sahar.
Waktu sepertiga malam di mulai dari jam 2 sampai setengah jam sebelum azan shubuh, sedangkan waktu sahar adalah setengah jam sebelum azan shubuh.
Akan tetapi di bulan Ramadhan bukan hanya pada waktu tertentu itu saja saat yang mustajab dalam memohon ampunan kepada Allah melainkan sepanjang siang dan malamnya terbentang ampunan Allah bagi orang yang mengerjakan shiam pada siang nya dan mendirikan qiyamul lail pada malam nya dengan baik dan sempurna.
maka ibadah di bulan Ramadhan ini satu paket, paket malamnya qiyamul lail dan paket siang nya shiam atau berpuasa, dan tidak ada paket hemat...
barangsiapa yang mampu menghidupkan malam pada bulan Ramadhan dengan ibadah kepada Allah maka akan Allah hapus semua dosanya, dan barangsiapa yang mampu berpuasa dengan baik dan benar karena Allah maka semua dosanya akan di ampunkan oleh Allah. Dan kami perjelas lagi bahwa hanya pada bulan Ramadhan yang siang malamnya Allah siapkan ampunan Nya.
Dan alangkah ruginya jika ada orang yang berpuasa pada siangnya dan tidak melaksanakan qiyamul lail pada malamnya.
Dan pertanyaannya, siapa sih yang tak punya dosa..
Dan siapa pula yang tidak mau di ampunkan Allah segala dosanya..
Sahabat Safir rahimakumullah..,begitu Rohman dan Rohimnya Allah sehingga menyediakan waktu satu bulan penuh kesempatan untuk penghapusan dosa.
Kesimpulannya, ada 3 keistimewaan bulan Ramadhan yaitu pertama Allah berikan perisai taqwa kepada orang yang berpuasa, kedua Allah lipatgandakan segala Amal ibadahnya terutama ibadah puasa dengan pahala yang Allah sendiri yang akan memabalasnya dengan takaran yang tak terhitung banyaknya, dan yang ketiga adalah hanya pada bulan Ramadhan yang siang dan malamnya Allah bentangkan Ampunan Nya.
Semoga kita semua bisa beribdah dengan maksimal pada bulan Ramadhan ini dan mendapatkan gelar Taqwa di sisi Allah.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin...
Artikel Terkait

MABIT Level 6 SDIT At Taubah : Explore Your Self, From Zero to Hero Semester 2 TA. 2024-2025
Minggu, 04 Mei 2025

Penyerahan Buku Antologi Karya Siswa-siswi SDIT At Taubah kepada Ibu Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam di Gebyar Pendidikan
Jum'at, 02 Mei 2025

Hebat, 3 Finalis SDIT At Taubah Raih Prestasi Medali Perunggu Olimpiade Festival Sains Tingkat Nasional 2025 di Kota Bandung
Rabu, 30 April 2025