DAY 28 KARISMA : Maafkan Segala Salah Dan Khilaf di Hari Kemenangan
- Selasa, 25 Maret 2025
- TIM MARCOM AT-TAUBAH
- 0 komentar
Tak terasa, dua hari lagi Ramadhan akan berlalu, hampir satu bulan umat Islam melawan hawa nafsu dan memaksimalkan ibadah, untuk meraih pahala dengan cara berpuasa, shalat terawih, tadarus al quran, I’tikaf dimasjid, dan bersedekah.
Lantunan takbir berkumandang dan bersaut-sautan Allahu akbar … Allahu akbar… Allahu akbar… bertanda Ramadhan telah berakhir, sebagai ungkapan kegembiraan atas kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa dan menahan hawa nafsu serta ungkapan syukur atas nikmat iman dan islam yang dirasakan pada tahun ini.
Kegembiraan ini dirasakan oleh semua umat muslim mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Ada beberapa tradisi untuk memeriahkan Hari Raya Idul Fitri, diantaranya adalah silaturrahmi dan saling memaafkan serta berbagi kebahagiaan dengan orang sekitar seperti berbai parcel dan angpo. Dan ini telah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia dengan berkunjung ke rumah mulai dari tetangga, keluarga sampai sahabat dan kerabat jauh. Hal ini menunjukkan hubungan yang baik adanya kerukunan dan kedamaian antara manusia bisa disebut hablun minannas.
Berkunjung dari rumah ke rumah pada hari raya idul fitri bertujuan untuk menjalin silaturrahmi dan saling bermaaf-maafan serta mempererat tali persaudaraan. Memaafkan merupakan sifat teladan dari rasulullah yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.Salah satu tanda orang bertakwa ini adalah suka memaafkan kesalahan orang lain.
Sebagaimana firman Allah surat Ali-Imran ayat 134:
الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالۡكٰظِمِيۡنَ الۡغَيۡظَ وَالۡعَافِيۡنَ عَنِ النَّاسِؕ
Artinya : (orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.
Momen Idul Fitri adalah saat yang tepat untuk merefleksikan diri, menilai kembali hubungan kita dengan sesama dengan bersilaturrahmi dan saling memaafkan.
Hikmah dari saling memaafkan saat idul fitri adalah :
1. Menunjukkan ketakwaan
Saling memaafkan di hari raya Idul Fitri merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bahwa seseorang telah berada di posisi derajat muttaqin (orang yang bertakwa) sebagai perwujudan hasil puasanya dan tujuan puasa adalah agar menjadi orang yang bertakwa.
Surat Al-Baqarah 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa
2. Mempererat silaturahmi
Saling mengunjungi dan memaafkan di hari raya Idul Fitri dapat mempererat hubungan sosial. Surah An Nahl Ayat 90 :
۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَٰنِ وَإِيتَآئِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْىِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Artinya : "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."
3. Mendapat ampunan Allah SWT
Memaafkan kesalahan orang lain dengan tulus sepenuh hati dapat mendatangkan ampunan dari Allah SWT.
Surat Al-Mujadilah Ayat 2.
Berikut redaksi ayat tentang memaafkan dalam surah tersebut :
اَلَّذِيْنَ يُظٰهِرُوْنَ مِنْكُمْ مِّنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ مَّا هُنَّ اُمَّهٰتِهِمْۗ اِنْ اُمَّهٰتُهُمْ اِلَّا الّٰۤـِٔيْ وَلَدْنَهُمْۗ وَاِنَّهُمْ لَيَقُوْلُوْنَ مُنْكَرًا مِّنَ الْقَوْلِ وَزُوْرًاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ
Artinya : "Orang-orang yang menzihar istrinya [menganggapnya sebagai ibu] di antara kamu, istri mereka itu bukanlah ibunya. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah perempuan yang melahirkannya. Sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."
4. Menumbuhkan rasa tenang
Memaafkan dapat membuat perasaan lega setelah memendam perasaan dalam waktu yang lama.
5. Meningkatkan kualitas diri
Memaafkan dapat meningkatkan kualitas diri dalam menjalani hidup. Sifat memaafkan merupakan sifat ahli surga dan pahalanya tidak terbatas.
6. Mengharap ridho Allah SWT
Sebagai umat muslim, menyimpan dendam dari orang lain bukanlah hal yang baik.
7. Memperbaiki kesalahpahaman
Idul Fitri dapat menjadi ajang untuk memperbaiki kesalahpahaman dan menyelesaikan konflik.
8. Meresapi nikmat iman dan Islam
Meminta maaf itu mudah tapi memberi maaf butuh perjuangan serta keikhlasan dan itu tidak mudah. Orang yang mampu memaafkan kesalahan orang lain akan mendapat ketenangan hatinya dan dapat meresapi nikmat iman dan islam.
Allahu A’lam..
Artikel Terkait

MABIT Level 6 SDIT At Taubah : Explore Your Self, From Zero to Hero Semester 2 TA. 2024-2025
Minggu, 04 Mei 2025

Penyerahan Buku Antologi Karya Siswa-siswi SDIT At Taubah kepada Ibu Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam di Gebyar Pendidikan
Jum'at, 02 Mei 2025

Hebat, 3 Finalis SDIT At Taubah Raih Prestasi Medali Perunggu Olimpiade Festival Sains Tingkat Nasional 2025 di Kota Bandung
Rabu, 30 April 2025