Day 23 KARISMA : FOMO Lewat ! Nikmati Ramadhan tanpa Gimik di Media Sosial

Ramadhan adalah bulan yang Istimewa, dimana dibukanya pintu ampunan seluas-luasnya, sehingga dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka.

Di bulan yang penuh rahmat ini setan dibelenggu, sehingga ibadah terasa mudah dan menjauhi maksiat pun tidak terasa susah. Maka dari itu, dengan keistimewaan-keistimewaan tesebut marilah kita jadikan bulan yang mulia ini sebagai media untuk memperbaiki diri, terutama meningkatkan kualitas ibadah-baik ibadah mahdhah atau ghair mahdhah-agar kita kembali pada fitrah kita sebagai makhluk ’ubudiyyah, sebagaimana yang termaktub dalam surah Az-Zariyat Ayat 56 yang artinya :

”Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”.

Bersyukurlah bagi kita yang hatinya dilembutkan dan tergerak untuk melakukan perbaikan diri di bulan ramadhan ini, seperti: lebih intens berinteraksi dengan alquran, melaksanakan sunah-sunah mu’akad yang selama ini dianggap kurang penting, memperbanyak sedekah dan istighfar atau lebih sering mengunggah konten positif yang bermanfaat di media sosial. Karena jika bulan ramadhan saja tidak bisa mengetuk hati kita untuk menjadi lebih baik, maka harus dengan apa lagi ?

Jangan sampai kita celaka karena berkeras hati seperti yang disebutkan dalam Surah Az-Zumar Ayat 22 yang artinya :

”Maka, celakalah mereka yang hatinya membatu dari mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata”.

Semoga peningkatan ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan ini bukan hanya sekedar FOMO karena euforia ramadhan yang menyuasana saja, tapi justru kita bisa istqomah hingga bulan setelahnya dan seterusnya, karena Allah telah menjanjikan surga bagi hambanya yang senantiasa istiqomah.

Semoga konten positif yang kita unggah di media sosial pun tidak hanya sekedar gimik untuk menarik perhatian followers saja, tapi juga dicerminkan oleh kehidupan kita sehari-hari agar kita tidak termasuk golongan yang dimurkai Allah seperti yang dideskripsikan dalam Surah As-Shaf Ayat 2-3, yang artinya :

”Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?. Sangat besarlah kemurkaan di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan”.

Wallahu a’lam bish-shawwab..