Konseling Sebaya bersama Puskesmas Batu Aji

Dalam rangka mewujudkan sekolah sehat dan bersinergi dalam menangani permasalahan kesehatan remaja, SMP BP Tahfidz At Taubah bekerjasama dengan Puskesmas Batu Aji menggelar pelatihan konselor sebaya. Sinergi dengan Puskesmas Batu Aji dilaksanakan Kamis (16/02/2023).

 Pemateri dari Puskesmas Batu Aji 

Pembentukan sekaligus pelatihan konselor sebaya dibuka oleh Kepala Sekolah SMP BP Tahfidz At Taubah bertempat di Masjid At Taubah Lantai 2. 

Dalam kesempatan tersebut, Puskesmas Batu Aji sebagai puskesmas PKPR "Pelayananan Kesehatan Peduli Remaja" membina perwakilan siswa/i dari masing-masing kelas di SMP BP Tahfidz At Taubah. Dalam aturan disebutkan pembinaan konselor sebaya dilakukan minimal terdapat 10% dari total siswa sekolah binaan.

Siswa/i mendengarkan materi dengan tertib dan antusias 

Permasalahan kesehatan remaja menjadi penting karena mempengaruhi kualitas masa depan bangsa. Program kesehatan remaja meliputi pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) serta konselor sebaya.

Materi pertama disampaikan oleh pihak puskesmas yaitu tentang permasalahan kesehatan remaja dan pentingnya konselor sebaya serta sosialisasi PKPR. Berbagai permasalahan kesehatan itu seperti anemia, rokok, penyalahgunaan NAPZA, depresi, kehamilan tidak diinginkan, penyakit menular seksual, HIV AIDS serta penyakit tidak menular seperti gagal ginjal, stroke dan diabetes.

Diharapkan dengan adanya konselor sebaya ini, remaja dapat mengenali masalah, membantu menyelesaikan masalah, merujuk ke puskesmas bila masalah tidak dapat teratasi oleh konselor sebaya serta semakin banyak remaja yang menerapkan perilaku hidup sehat.

Materi kedua yang disampaikan yaitu materi teknik konseling. Dimana teknik konseling ini meliputi kriteria seorang konselor, sikap dan keterampilan yang harus dimiliki.

Foto bersama usai kegiatan 

Kriteria tersebut diantaranya bersikap dewasa, membangun kepercayaan, menerima apa adanya, tidak diskriminatif, empati, memegang rahasia teman, menggunakan bahasa non verbal (gesture) yang tepat, mendengar aktif, membantu menyelesaikan masalah sesuai kemampuan dan merujuk ke ahli apabila di luar kemampuan konselor sebaya.

Sesi yang paling digemari oleh para siswa yaitu sesi role play atau bermain peran sehingga siswa dapat mempraktekkan saat konseling. Siswa juga menyaksikan contoh video konselor sebaya yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI.